Rebutia Fan Club



Join the forum, it's quick and easy

Rebutia Fan Club

Rebutia Fan Club

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Forum Untuk Semua Jurulatih, Fasilitator dan Peserta Program Rebutia...Ukhuwwah itu indah..bila bertemu dan berpisah kerana Allah


    Rindu kami padamu ya Rasul

    AreChik
    AreChik
    Trainer


    Rindu kami padamu ya Rasul Empty Rindu kami padamu ya Rasul

    Post by AreChik Thu Apr 30, 2009 1:10 pm

    Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap
    harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya,
    "Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu
    pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya."

    Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahawa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari
    sampai baginda wafat.

    Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan
    makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abu Bakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu,

    "Anakku, adakah perkara yang menjadi kebiasaan Rasulullah SAW yang belum aku kerjakan?"

    Aisyah RA menjawab,

    "Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada
    satu kebiasaan baginda pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja."

    "Apakah Itu?", tanya Abu Bakar RA.

    "Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke hujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana", kata Aisyah RA.

    Keesokan harinya Abu Bakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abu Bakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya.

    Ketika Abu Bakar RA mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil mengherdik,"Siapakah kamu?"

    Abu Bakar RA menjawab, "Aku orang yang biasa (mendatangi engkau)."

    "Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku," bantah si pengemis
    buta itu.

    "Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak
    susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut,
    setelah itu ia berikan padaku," pengemis itu melanjutkan perkataannya.

    Abu Bakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata
    kepada pengemis itu,

    "Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah
    seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW."

    Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abu Bakar
    RA, dan kemudian berkata,

    "Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya,
    ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia...."

    Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadah di hadapan Abu Bakar RA
    saat itu juga dan sejak hari itu ia menjadi muslim.

    Wahai saudaraku, mampukah kita meneladani kemuliaan akhlak Rasulullah
    SAW? Atau adakah setidak-tidaknya kita berniat untuk meneladani baginda?
    Baginda adalah Ahsanul Akhlaq, semulia-mulia akhlaq.

    Kalaupun kita tidak boleh meneladani baginda seratus peratus, alangkah
    baiknya kita berusaha meneladani akhlaknya sedikit demi sedikit, bermula dengan apa yang termampu kita lakukan

      Current date/time is Fri May 17, 2024 4:21 pm